Metro — Darma Wanita Persatuan (DWP) beserta Dekranas Kota Metro mengadakan pelatihan membatik Sibori, demi meningkatkan keterampilan dan mensukseskan Program Metro Bangga Beli yang diadakan Sentral Metro Kreatif (SEKAM), Minggu (8/8).

Beberapa org Warga kota metro yang ikut pelatihan ini sengaja dipilih yang benar-benar memiliki minat untuk belajar batik Sibori. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut melaksanakan prokes yang ketat.

Sementara untuk pemateri mendatangkan owner Gallery Canting batik (bidang texmo textile modifikasi), Budi menjelaskan Batik Sibori sendiri dikenal sebagai produk tradisional khas Jepang. Proses pembuatan Sibori memang mirip dengan pembuatan batik.

Seperti halnya kain batik, proses pembuatan Sibori juga dibutuhkan bahan perintang untuk menahan warna agar tidak meresap ke bagian kain yang diinginkan. Bedanya, kalau bahan perintang untuk batik berupa lilin atau canting, maka sibori dibuat dengan cara dilipat atau disimpul.

Teknik pembuatan batik Sibori ini lebih mirip lagi dengan batik jumputan atau ikat celup. Ikat celup adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Di beberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti pelangi atau cinde, tritik atau jumputan, serta sasirangan.

“Sibori ini pembuatannya gampang dan cepat. Apalagi seperti diketahui warga di Kota Metro sudah belajar batik jumputan atau batik dengan pewarna alam, sehingga mereka mudah mengerti,” beber Budi.

Menurut Budi, yang diajarkan kepada warga adalah teknik Sibori Itajime. Sibori Itajime ini dibuat dengan cara melipat dan menjepit kain di antara dua kayu. Selanjutnya mengikatnya dengan tali atau benang. Pola Sibori Itajime ini umumnya bernuansa kotak-kotak.

“Batik Sibori yang dipelajari warga ini, kata Budi, selanjutnya bisa dimodifikasi dengan batik sebelumnya yang sudah dipelajari warga. Sehingga diharapkan akan bisa muncul UKM baru untuk meningkatkan perekonomian di Bumi sai wawai” ucapnya.

Di waktu yang bersama ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) kota metro, AC. Yuliwati mengatakan ibu-ibu yang mengikuti menyambut positif kegiatan ini. Mereka tertarik dan baru tahu, proses pembuatan batik Sibori sangat sederhana dan cepat. Maka dia mengucapkan banyak terima kasih kepada tim pemateri serta Sentral Kreasi Kota Metro yang menyelenggarakan pelatihan.

“Batik Sibori ini sederhana dan cepat cukup lima menit. Semoga tambah semangat membatiknya dan bisa menambah perekonomian keluarga . kata Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) kota metro, AC.Yuliwati.

Sementara itu Penasehat Darma Wanita Persatuan (DWP) kota metro, Asih ( isteri wakil wali kota , red ) mengapresiasi ibu-ibu yang begitu semangat mengikuti pelatihan ini.

Asih berharap pelatihan sibori ini tidak sekadar menambah ilmu, tapi bisa mendorong ibu-ibu untuk membuka usaha menjadi perajin batik.

“Semoga bisa belajar membatik dengan baik dan bisa meningkatkan perekonomian serta apa yang menjadi harapan masyarakat di Bumi sai Wawai,” jelas Asih. (ADV)