Metro — Pemerintah Kota Metro bangun pengetahuan sejak dini melalui Gebyar Literasi Deklarasi program sekolah penggerak tingkat PAUD-HI, satuan pendidik rumah anak, sekolah inklusi, SDIDTK.
Dalam hal ini, Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, hari ini TK Pertiwi mengadakan kegiatan literasi yang pada intinya untuk mengajarkan anak membaca, bersosialisasi, dan mengenal budaya.
“Konteksnya adalah pencapaian 2045 generaai indonesia emas menghadirkan anak-anak enterprainer, mandiri, akhlakul kharim, sehat berkelanjutan,” ucap dia di halaman TK Pertiwi, 04 Februari 2022.
Lanjutnya, dia menambahkan, pihaknya menginisiasi termasuk juga di dalamnya pendidikan inklusi.
“Semua muncul disini, tidak ada satupun yang tertinggal. Semuanya harus dirangkul. Ini adalah kerja-kerja yang kita lakukan apapun bentuknya, apapun caranya, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan, Bunda Literasi Kota Metro, Silfia Naharani menjelaskan, Hari ini pihaknya telah bertemu bersama para guru, pemerhati anak, dan forkopimda bersinergi dalam membangun Metro menjadi Kota literasi.
“Hal ini dalam bentuk bahwasanya kita bekerja sama. Kenapa literasi harus digaungkan terus, karena literasi harus menjadi sebuah kebiasaan,” ujarnya.
“Kebiasaan ini harus dimulai sejak sedini mungkin,” sambung dia.
Kemudian, dia menjelaskan bahwa literasi ada 6 dasar yang dilihat dari semua aspek tidak hanya baca, tulis, dan menghitung saja.
“Tetapi juga ada literasi digital, finansial, budaya dan itu kita hadirkan disini. Itu bentuk bahwasannya literasi kota metro,” ungkap dia.
Wanita yang juga Ketua TP-PKK itu juga menjelaskan bahwa pencanangan Metro sebagai kota literasi bukan isapan jempol belaka.
“Ini bukan main-main tetapi akan betul-betul di implementasikan. Dan dalam pelaksanaannya semua harus selalu ramah anak. Anak- anak harus kita lindungi dengan baik,” tutupnya. (Red)