Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berharap dengan dibentuknya 22 bank sampah di setiap kelurahan dan satu bank sampah induk dapat mengurangi sampah masuk ke tempat pembuangan akhir sampah (TPAS).
Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin mengatakan, sampah yang masuk ke TPAS saat ini dalam sehari mencapai 60-70 ton. Jika dari tingkat kelurahan sudah terurai maka sampah yang masuk jadi semakin sedikit.
“Jadi, pada bank sampah yang ada di setiap kelurahan itu bisa dijadikan pengurai. Dimana sampah non organik dapat dimanfaatkan kembali, bahkan bisa dijual lagi,” kata dia saat meresmikan Bank Sampah Induk Nusa PKK Metro, Jumat, 25 Februari 2022.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PKK Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi mengatakan, peresmian Bank sampah ini sekaligus memperingati hari sampah sedunia.
Silfia akan menargetkan, berkurangnya jumlah sampah yang tak bermanfaat lagi hingga masuk ke TPAS.
“Kita perlu komitmen bersama untuk menjaga Kota Metro agar tetap bersih. Kita lakukan gotong royong di setiap kesempatan luang. Tentunya dengan kesadaran masyarakat sampah di Kota Metro dapat dikurangi lagi,” kata dia.
Dia menambahkan, nantinya masyarakat juga bisa mendaftarkan diri sebagai nasabah bank sampah di kelurahannya masing-masing.
“Nanti juga bisa menjadi income tambahan jika sudah terdaftar manjadi nasabah bank sampah. Bisa buat tambah-tambah ibu rumah tangga,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Irianto Marhasan. Menurutnya dengan ini Pusat Daur Ulang (PDU) yang berada di Rejomulyo lebih banyak memproduksi sampah non organik.
“Jadi nanti hasil bank sampah di setiap kelurahan akan diarahkan ke PDU Rejomulyo,” ungkapnya.