Metro – “Aku dari tanah dan akan kembali ketanah. Aku yang akan menjadi rumah kehidupanmu, melindungimu dengan cinta, dengan rasa. Akan ku berikan jantungku, nafas untukmu anak-anaku. Kamulah tanah air itu, darahmu mengalir ditanah itu, kamulah detak jantung itu, getar juang ibu bumi, ibu pertiwi kaulah cinta?”. Begitulah penggalan dialog yang ada dalam lakon sandiwara “Ibu Bumi” di Pentas Teather MYLS 2021, Gedung Sessat BSW, Kamis 28 Oktober 2021.

Teather yang dipentaskan oleh Sanggar Satu Kata ini berkolaborasi dengan beberapa komunitas diantaranya Komunitas Cakau, Pasar Kreatif Tejo Agung, Sanggar Arimbi, UKM Impas IAIN Metro yang didukung oleh pemerintah Kota Metro Melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga juga memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Pertunjukan yang diselenggarakan secara luring dan daring via kanal youtube Disporapar Kota Metro, mengajak para penonton untuk tetap cinta tanah air (ibu pertiwi) guna tetap mengingat upaya juang para pemuda/i yang memperjuangkan tanah air tercinta lewat sumpah yang digaungkan 93 tahun silam.

Pertunjukan ini adalah dedikasai pemuda pemudi kota metro pada peringatan sumpah pemuda tahun 2021 untuk tetap mengedepankan toleransi dan kebersamaan terhadap keberagaman budaya Indonesia. Dari hal tersebut terkandung suatu system nilai yang mana mendominasi nilai-nilai lain didalamnya, seperti nilai spiritual dan nilai social yang sangat terlihat dalam keseharian (adab).

“Semoga bisa memberi dampak baik untuk masyarakat terkhusus pemuda/i Kota Metro. Seni selalu bersanding dengan cinta, seperti yang dikatakan ibu “belajarlah berjalan pada jalur adab untuk peradaban”. Negeri ini butuh kita sebagai agen perubahan bangsa, menjadi pribadi yang baik untuk kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujar Goendoel selaku pegiat teather.

Banyak pihak yang terlibat dalam mendukung jalannya pertunjukan ini yaitu Metro Bergeliat, Wabaim, Mahel Photography, Galeri Mbah Suro, Rumah Bawah, Sketsa Lampung, Negeri Matahari. (Red)