Metro – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jend. A. Yani Metro menggelar Seminar Bimtek Nasional secara virtual. Acara berlangsung di Aula RSUD setempat, Sabtu (21/05/2022).
Acara tersebut mengusung tema “Tuntas Pengelolaan Sisa Kemasan Farmasi Sesuai Regulasi”.
Fitri Agustina, Direktur RSUD Jend. A. Yani Metro menyampaikan, pada hari ini RSUD Jend. A. Yani Metro mengadakan Seminar Bimtek Nasional dengan mengusung judul Tuntas Pengelolaan Sisa Kemasan Farmasi Sesuai Regulasi.
“Tujuan kita mengadakan seminar ini adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM, kemudian untuk memberikan informasi serta edukasi untuk teman-teman khususnya di RSUD Jend. A. Yani Metro dan teman-teman di sekitar Kota Metro,” ujarnya.
“Disini kita memberikan edukasi dan berbagi ilmu cara pengelolaan limbah medis farmasi yang baik dan benar,” imbuhnya.
Dia mengatakan, alhamdulillah selama ini RSUD Jend. A. Yani telah bekerjasama dengan timdis dalam pengelolaan limbah sisa farmasi.
“Dengan melakukan kerjasama ini, kami justru mendapatkan beberapa benefit ataupun keuntungan, yaitu berupa imbalan jasa dan insentif yang bisa menjadi pemasukan RSUD Jend. A. Yani Metro,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk limbah farmasi di RSUD Jend. A. Yani Metro dalam setahunnya dapat mencapai kurang lebih 5,36 Ton.
“Jadi, dengan kita mengadakan seminar Tuntas Pengelolaan Sisa Kemasan Farmasi Sesuai Regulasi, InsyaAllah limbah tersebut dapat kita lakukan pengelolaan dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan,” jelasnya.
Dia berharap, untuk kedepannya pengelolaan limbah farmasi ini bisa dihimpun dari Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kota Metro, menjadi satu pintu di RSUD Jend. A. Yani Metro. Sehingga Kota Metro dapat menjadi Brand Hospital.
Sementara itu, Wahdi Siradjuddin, Walikota Metro menyampaikan, hari ini RSUD Jend. A. Yani Metro mengadakan acara Seminar Bimtek Nasional yang diikuti secara virtual hibrid.
“Adapun peserta yang mengikuti seminar ini dari semua fasilitas pelayanan kesehatan, dengan narasumber nasional. Dengan adanya seminar ini, yang kita inginkan adalah dapat melakukan pengelolaan limbah secara baik. Baik itu limbah medis maupun limbah non medis,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan bekerjasama dengan timdis untuk melakukan pengelolaan limbah, kedepannya dapat menjadikan for bisnis di Kota Metro.
“Untuk hari, kita bicara tentang limbah farmasi. Jadi kemasan farmasi itu rupanya bisa diolah menjadi bisnis yang besar. Sehingga kedepannya InsyaAllah bisa meningkatkan pendapatan,” pungkasnya. (fgp)