METRO – Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin meresmikan Puskesmas Ganjar Agung sebagai Puskesmas Ramah Anak di Kecamatan Metro Barat, Selasa (19/7).
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan, peresmian Puskesmas tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan dari pada Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMAPAI) dimulai dari anak lahir dan pencegahan stunting.
“Kemudian masuk remaja memberikan pelayanan kesehatan termasuk HIV dan merokok. Artinya di satu Puskesmas kalau dijalankan semua, sudah selesai. Ini termasuk mencegah penyakit tidak menular (PTM),” jelasnya.
Menurutnya, Puskesmas tersebut juga menyediakan fasilitas ramah anak. Ini khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas.
“Dari hasil tinjauan fasilitas yang disediakan cukup mamadai. Sarana dan prasarana juga lengkap. Kalau berjalan dengan baik maka ini akan menjadi percontohan dan Gubernur Lampung sudah menetapkan Ganjaragung sebagai satu kelurahan yang responsif yang peduli terhadap perempuan dan peduli anak,” ucapnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Ganjar Agung, Melly Kemerdasari menjelaskan pihaknya menyiapkan pelayanan tersebut dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan juga masalah yang berhubungan dengan anak dan perempuan.
Menurutnya, hal tersebut dianggap penting dimana itu juga merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam pelayanan anak dan juga termasuk kedalam program Pemerintah, yaitu JAMA-PAI
Tidak hanya itu, Puskesmas Ganjar Agung juga telah menjadi Puskesmas percontohan dalam penanganan kekerasan dan pelayanan terhadap anak dan perempuan.
“Sebenarnya inovasi ini keluar daripada JAMA-PAI jadi kalau mau sehat lahir dan bebas stunting harus di interpensi dari awal semuanya,” ungkap dia.
“Dari mulai remaja, dewasa, calon pengantin, ibu hamil, balita, itu kita lakukan screening dan serangkaian pemeriksaan,” sambungnya.
Selain itu, hari ini pihaknya juga mendeklarasikan tiga Komunitas yang berperan dalam pencegahan kekerasan dan peningkatan pelayanan terhadap anak.
Ketiga Komunitas tersebut diantaranya, komunitas Ibu Pintar Cegah Stunting (IPAS), kemudian Kompak (komunitas peduli keterbatasan), Sapa (satgas peduli perempuan dan anak).
“Jadi, pelayanan untuk anak juga kita berikan terhadap para penyandang disabilitas, kepada orang-orang yang terkena struk tidak bisa lagi berbuat apa-apa, lalu jantung dan kanker. Jadi, kesemua lini kita targetkan akan mendapatkan pelayanan,” pungkasnya. (red)